Bisnis utama security adalah access control
oleh: Andreas Immanuel Mulianto, SKom, MM, PSP, PMP
Apabila orang berbicara mengenai security, maka biasanya yang dikaitkan pertama adalah sistem CCTV. Bayangan kamera yang terpasang di berbagai tempat melambangkan penerapan security. Semakin banyak CCTV akan berkesan security semakin ketat. Benarkah seperti itu? CCTV sebenarnya hanya berfungsi sebagai alat untuk melakukan surveillance atau pengawasan suatu lokasi. CCTV tidak bisa mencegah seorang yang tidak diinginkan untuk masuk ke dalam lokasi kita. Yang bisa dilakukannya, maksimal adalah men-trigger alarm sehingga petugas lapangan dapat bereaksi.
Jadi apakah sistem yang dapat membantu kita mencegah seseorang yang tidak berwenang untuk masuk ke lokasi? Sistem itu adalah access control system (ACS). Dengan ACS, maka kita bisa mengatur siapa yang diperbolehkan untuk masuk dan siapa yang tidak diperbolehkan. Untuk itu tentu diperlukan identifikasi dari yang bersangkutan. Identifikasi bisa dilakukan dengan tiga hal:
- Sesuatu yang dibawa (something you bring), contohnya adalah kartu akses yang sangat populer digunakan di banyak tempat.
- Sesuatu yang diketahui (something you know), contohnya adalah PIN atau password
- Sesuatu yang melekat pada diri (something you have), contohnya adalah biometric seperti sidik jari atau scan mata
Tiga hal tersebut bisa dikombinasikan. Untuk pengamanan yang paling sederhana dengan single-factor authentication (otentikasi faktor tunggal) seperti penggunaan kartu akses saja. Untuk pengamanan yang lebih ketat, bisa menggunakan two-factor authentication (otentikasi faktor ganda), misalnya mengkombinasikan kartu akses dengan PIN. Untuk pengamanan maksimal bagi aset kritikal, bisa menggunakan three-factor authentication (otentikasi tiga faktor).
Fungsi organisasi security adalah melakukan pengamanan. Kemungkinan (likelihood) dari terjadinya tindakan kejahatan akan bisa dikurangi apabila orang yang masuk ke sebuah fasilitas adalah orang yang memang berwenang. Inilah inti bisnis security sebenarnya yaitu memastikan bahwa hanya orang yang berwenang saja yang masuk ke fasilitas perusahaan. Secara sistem, yang bisa melakukan hal ini adalah ACS. Jadi fungsi utama security yaitu pengamanan sebenarnya diwakili oleh ACS. Kalau begitu apa gunanya CCTV? CCTV dalam hal ini hanya sebagai penunjang dari ACS. CCTV akan sangat berguna untuk men-trigger alarm, melakukan verifikasi terhadap kejadian di lapangan, atau bisa juga untuk keperluan forensik atau penyelidikan di kemudian hari. Komponen2 sistem keamanan yang lain seperti perimeter intrusion detection system (PIDS), communication system, visitor management system dan lain-lain, juga merupakan penunjang dari ACS. Untuk itu apabila ingin melindungi fasilitas anda, mulailah dengan merancang ACS yang tepat, baru kemudian dilanjutkan dengan CCTV dan komponen-komponen yang lain.
Heiland Consulting & Training dapat membantu anda melakukan security risk assessment untuk fasilitas-fasilitas anda, sehingga anda dapat memiliki bekal untuk membangun sistem keamanan secara tepat, sesuai dengan profil resiko, dan anggaran biaya yang anda miliki. Kami juga dapat membantu anda dalam melakukan desain integrated security system (sistem keamanan terintegrasi) untuk organisasi anda. Hubungi kami di 0811-805434 atau ask@heilandsolutions.com untuk informasi lebih lanjut.
Dalam beberapa waktu kedepan, Heiland Consulting & Training akan mengadakan pelatihan sertifikasi untuk access control system. Training kami bersifat vendor neutral sehingga tidak terikat pada satu vendor tertentu. Tunggu kabar gembira dari kami mengenai hal ini…